A.
Pengertian Manajemen Pendidikan Islam
Kata “Manajemen” saat ini sudah banyak dikenal di Indonesia, baik di lingkungan
swasta, perusahaan, maupun pendidikan. Demikian pula seminar tentang manajemen
telah muncul dimana-mana bak jamur dimusim hujan. Berdasarkan
kenyataan-kenyataan ini menunjukkan manajemen telah diterima dan dibutuhkan
kehadirannya di masyarakat.
Banyak penulis yang telah berusaha untuk memberikan definisi atau batasan
tentang pengertian manajemen. Berikut ini
beberapa defenisi tentang manajemen sebagai berikut:
1. Sukanto Reksohadipprodjo, “Manajemen
adalah suatu usaha, merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkordinir
serta mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara
efisien dan efektif.[1][1]
2. Marry Papker Follett, “Manajemen sebagai
seni untuk mendapatkan sesuatu melalui sikap dan
keterampilan tertentu.[2][2]
3. James A.F. Stoner mengemukakan bahwa
manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur
proses pendayagunaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara
efisien, efektif dan produktif dalam mencapai
suatu tujuan.[3][3]
Berdasarkan
pengertian-pengertian tersebut, maka manajemen dapat diartikan sebagai suatu
proses dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
untuk mencapai suatu tujuan.
Adapun Pendidikan dapat
diartikan secara sempit, dan dapat pula diartikan secara luas. Secara sempit
pendidikan dapat diartikan: “bimbingan yang diberikan kepada anak-anak
sampai ia dewasa.[4][4]Sedangkan
penidikan dalam arti luas adalah segala sesuatu yang menyangkut proses
perkembangan dan pengembangan manusia, yaitu upaya mengembangkan dan menanamkan
nilai-nilai bagi anak didik., sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam
pendidikan
itu menjadi bagian kepribadian anak yang pada
gilirannya ia menjadi orang pandai, baik, mampu hidup dan berguna bagi masyarakat.[5][5]
Pengertian pendidikan
tersebut di atas masih bersifat umum. Adapun pendidikan Islam dapat diartikan
sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam
dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua
ajaran Islam.[6][6]
Istilah membimbing,
mengarahkan dan mengasuh serta mengajarkan dan melatih, mengandung pengertian
usaha mempengaruhi jiwa anak didik melalui proses setingkat demi setingkat
menuju tujuan yang ditetapkan, yaitu menanamkan takwa dan akhlak serta
menegakkan kebenaran, sehingga terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai ajaran Islam.
Pendidikan Islam juga
berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan
ajaran Islam.[7][7]
Menurut Muhaimin, ia mengemukakan pengertian Pendidikan Islam dalam dua aspek, pertama pendidikan Islam
merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan atau didirikan dengan
hasrat dan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Islam. Kedua, pendidikan
Islam adalah sistem pendidikan yang dikembangkan dari dan disemangati
atau dijiwai oleh ajaran dan
nilai-nilai Islam.[8][8]
Pengertian manajemen dan pendidikan Islam telah
tersebut diatas. Sedangkan Manajemen pendidikan Islam menurut para pakar diantaranya ialah; Sulistyorini
menulis bahwa manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses
penataan/pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumberdaya
manusia muslim dan non manusia dalam menggerakkannya untuk mencapai tujuan
pendidikan Islam secara efektif dan efisien.[9][9]
Sementara itu Mujamil Qomar mengartikan
sebagai suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara Islami dengan
cara menyiasati sumber-sumber balajar dan hal-hal lain yang terkait untuk
mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien.[10][10]
Manajemen harus mengutamakan pengelolaan secara Islami, sebab disinilah yang
membedakan antara manajemen Islam dengan menejemen umum.
Berdasarkan uraian di atas
maka dapat di definisikan bahwa manajemen pendidikan Islam sebagai suatu proses
dengan menggunakan berbagai sumber daya untuk melakukan bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani seseorang agar ia berkembang secara
maksimal sesuai dengan ajaran Islam
B. Prinsip
Manajemen Pendidikan Islam
Pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam
praktik manajemen antara lain: 1) menentukan cara/metode kerja; 2) pemilihan
pekerja dan pengembangan keahliannya; 3) pemilihan prosedur kerja; 4)
menentukan bata-batas tugas; 5) mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas; 6)
melakukan pendidikan dan latihan; 7) menetukan sistem dan besarnya imbalan.
Semua itu dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan
produktivitas kerja.[11][14]
Dalam kaitannya dengan prinsip dasar
manajemen, Fayol mengemukakan sejumlah prinsip seperti yang dikutip oleh Nanang
Fatah, yaitu : pembagian kerja, kejelasan dalam wewenang dan tanggung jawab,
disiplin, kesatuan komando, kesatuan arah, lebih memprioritaskan kepentingan
umum/organisasi daripada kepentingan pribadi, pemberian kontra prestasi,
sentralisasi, rantai skalar, tertib, pemerataan, stabilitas dalam menjabat,
inisiatif, dan semangat kelompok. Keempat belas prinsip dasar tersebut
dijadikan patokan dalam praktik manajerial dalam melakukan manajemen yang
berorientasi kepada sasaran (Management by Objectives {MBO}), manajemen yang
berorientasi orang (Managemnet by People {MBP}), manajemen yang berorientasi
kepada struktur (Management by Technique {MBT}), dan manajemen berdasarkan
informasi (Management by Information {MBI}) atas Management Information System
{MIS}.[12][15]
Hendiat Soetomo dan Wasti Sumanto mengemukakan tentang
prinsip Manejemen Pendidikan Dengan menganut pola administrasi pendidikan modern yang berprinsip pada
demokrasi dengan ciri penghargaan terhadap potensi manusia, maka prinsip
manajemen pendidikan atau sekolah hendaknya:[13][16]
1.
Desentralisasi sistem dan anggota staf.
Yang
dimaksud prinsip ini adalah otoritas dan tanggungjawab serta tugas yang harus
didelegasikan dalam konteks kerangka kerja policy yang diadopsikan di sekolah.
2.
Mempertinggi penghargaan terhadap personal
Personal
yang terikat dalam unit kerja harus diperhitungkan dan dihargai oleh pimpinan
yang disesuaikan dengan otoritas, dan tanggungjawab serta tujuan dan wewenang
yang dilimpahkan kepada personal tersebut.
3.
Perkembangan dan pertumbuhan personal sekolah secara optimal
Mengembangkan
dan menumbuhkan kemampuan serta keterampilan personal secara optimal. Dengan
kata lain masing-masing personal sekolah harus bisa menampilkan potensinya
dengan semaksimal mungkin.
4.
Perlibatan personal
Setiap
personal kerja sekolah senantiasa dilibatkan dari mulai perencanaan pengorganisasian
dan pengawasan sehingga semuanya menjadi tanggungjawab bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar