Implikasi dalam pendidikan
Dari titik tolak ini kita melihat unsur manusia dalam pendidikan, unsur tugas yaitu kegiatan
belajar mengajar, dan unsur lembaga. Berikut ini kita melihat hakikat dari
ketiga unsur ini di dalam pendidikan.
a.
Guru dan peserta didik
Dua kelompok manusia yang kita lihat
terlibat secara langsung dalam kegiatan pendidikan adalah guru dan peserta
didik. Kedua pihak ini mempunyai kedudukan yang setara dihadapan Allah,
keduanya adalah sama-sama manusia ciptaan-Nya. Masing-masing pihak berada dalam
suatu interaksi, namun dengan peranan yang berbeda. Guru sebagai penolong
berusaha memberi bantuan kepada peserta didik untuk mengembangkan dirinya
secara utuh berdasarkan kasih yang membarui. Guru berdiri di sekita peserta
didik dan Tuhan yang memberinya tanggung jawab. Guru dengan ilmu pengetahuan
yang telah dan terus menerus dikuasainya beserta dengan seluruh pengalamannya
mengantarkan peserta didik kearah pengenalan akan ciptaan Tuhan dengan segala
hukum-hukum-Nya. Guru bukan lah maha tahu, karena dia harus tebuka, termaksud
juga kepada peserta didik untuk bersama-sama menggumuli sesuatu yang di
ketahui. Pada pihak lain, peserta didik buka makhluk bodoh. Dia adalah manusia
ciptaan yang sama seperti guru. Hanya
dia belum berkembang setinggi seperti gurunya. Dia telah di beri potensi untuk
itu, dan guru berkewajiban untuk mengembangnnya. Oleh karena itu, guru harus
mengenal potensi-potensi yang dimiliki peserta didik untuk dikembangkan.
Peran peserta didik di dalam proses belajar
mengajar ialah berusaha secara aktif untuk mengembangkan dirinya di bawah
bimbingan guru. Kegiatan ini di sebut kegitan belajar.
b.
Belajar mengajar
Pandangan terhadap mengajar tergantung pada
pemahaman tentang belajar. Kalau belajar ialah saha untuk mencari ilmu pengetahuan,
maka mengajar ialah usaha untuk memberi ilmu pengetahuan. Kalau belajar ialah
untuk menguasai keterampilan tertentu, maka mengajar ialah melatih pengetahuan.
Kegiatan belajar adalah kegiatan peserta didik dan mengajar adalah kegiatan
guru. Proses belajar mengajar yang terarah pada peningkatan kualitas manusia
secara utuh, meliputi dimensi-dimensi kognitif intelektual, keterampilan dan
nilai-nilai. Berbeda dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan, nilai itu
sendiri tidak dapat diajarkan seperti mengajarkan ilmu pengetahuan. Dia hanya
bisa di tangkap jika ia tampil dalam situasi tertentu. Pembentukan kepribadian
melalui proses belajar mengajar ialah usaha untuk menampilkan dan memperoleh
untuk nilai-nilai tertentu dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu,
seorang guru harus bisa memancarkan nilai-nilai yang bersumber dari kasih, baik
dari penampilan dirinya secara pribadi maupun dalam pengelolahan belajar
mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar