Minggu, 26 April 2015

artikel

Implikasi dalam pendidikan
Dari titik tolak ini kita melihat unsur manusia  dalam pendidikan, unsur tugas yaitu kegiatan belajar mengajar, dan unsur lembaga. Berikut ini kita melihat hakikat dari ketiga unsur ini di dalam pendidikan.
a.       Guru dan peserta didik
Dua kelompok manusia yang kita lihat terlibat secara langsung dalam kegiatan pendidikan adalah guru dan peserta didik. Kedua pihak ini mempunyai kedudukan yang setara dihadapan Allah, keduanya adalah sama-sama manusia ciptaan-Nya. Masing-masing pihak berada dalam suatu interaksi, namun dengan peranan yang berbeda. Guru sebagai penolong berusaha memberi bantuan kepada peserta didik untuk mengembangkan dirinya secara utuh berdasarkan kasih yang membarui. Guru berdiri di sekita peserta didik dan Tuhan yang memberinya tanggung jawab. Guru dengan ilmu pengetahuan yang telah dan terus menerus dikuasainya beserta dengan seluruh pengalamannya mengantarkan peserta didik kearah pengenalan akan ciptaan Tuhan dengan segala hukum-hukum-Nya. Guru bukan lah maha tahu, karena dia harus tebuka, termaksud juga kepada peserta didik untuk bersama-sama menggumuli sesuatu yang di ketahui. Pada pihak lain, peserta didik buka makhluk bodoh. Dia adalah manusia ciptaan yang sama seperti guru.  Hanya dia belum berkembang setinggi seperti gurunya. Dia telah di beri potensi untuk itu, dan guru berkewajiban untuk mengembangnnya. Oleh karena itu, guru harus mengenal potensi-potensi yang dimiliki peserta didik untuk dikembangkan.
Peran peserta didik di dalam proses belajar mengajar ialah berusaha secara aktif untuk mengembangkan dirinya di bawah bimbingan guru. Kegiatan ini di sebut kegitan belajar.
b.      Belajar mengajar

Pandangan terhadap mengajar tergantung pada pemahaman tentang belajar. Kalau belajar ialah saha untuk mencari ilmu pengetahuan, maka mengajar ialah usaha untuk memberi ilmu pengetahuan. Kalau belajar ialah untuk menguasai keterampilan tertentu, maka mengajar ialah melatih pengetahuan. Kegiatan belajar adalah kegiatan peserta didik dan mengajar adalah kegiatan guru. Proses belajar mengajar yang terarah pada peningkatan kualitas manusia secara utuh, meliputi dimensi-dimensi kognitif intelektual, keterampilan dan nilai-nilai. Berbeda dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan, nilai itu sendiri tidak dapat diajarkan seperti mengajarkan ilmu pengetahuan. Dia hanya bisa di tangkap jika ia tampil dalam situasi tertentu. Pembentukan kepribadian melalui proses belajar mengajar ialah usaha untuk menampilkan dan memperoleh untuk nilai-nilai tertentu dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, seorang guru harus bisa memancarkan nilai-nilai yang bersumber dari kasih, baik dari penampilan dirinya secara pribadi maupun dalam pengelolahan belajar mengajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar